Surat Terbuka untuk Alarm Pagi yang Lebih Jahat dari Mantan

 Surat Terbuka untuk Alarm Pagi yang Lebih Jahat dari Mantan


Kepada Yth.

Alarm Pagi,
Di tempat yang terlalu dekat dengan telinga saya.


---

Subjek: Gugatan Emosional dan Permohonan Damai

Halo Alarm,
Sebelumnya, saya ingin mengucapkan terima kasih… atas semua trauma yang kamu berikan sejak tahun 2009, ketika saya pertama kali memasangmu di Nokia senter. Sejak saat itu, hidup saya tidak pernah sama.

Setiap pagi kamu berteriak tanpa perasaan. Nada deringmu? Tidak manusiawi. Kamu bahkan lebih galak dari guru matematika saya zaman SMP yang suka lempar kapur.


---

Bab 1: Nada Alarm = Teror Audio

Kita perlu bicara soal nada yang kamu pilih. Apakah kamu sadar, kamu lebih cocok jadi sirine evakuasi nuklir daripada alat bantu bangun tidur?

Contoh nada pilihanmu:

“Radar” (iPhone): seperti dipanggil malaikat maut.

“Beep-beep-beep”: cocok untuk simulasi serangan alien.

“Early Riser”: tidak seindah namanya. Lebih mirip suara arwah penasaran yang ngetuk pintu hati.


Kalau niatmu adalah membuat saya bangun dalam keadaan setengah trauma, maka selamat. Misi kamu sukses besar.


---

Bab 2: Fungsi Snooze = Dosa Manusia Modern

Saya tahu kamu menyarankan saya untuk bangun jam 6 pagi. Tapi mengapa kamu juga menyediakan tombol SNOOZE?

Itu seperti bilang, “Ayo berubah jadi orang sukses!” lalu menambahkan, “Tapi tidur lagi lima menit juga gak papa kok…”

Dan begitulah... dari jam 6:00 jadi 6:05, lalu 6:10, lalu tahu-tahu sudah jam 7:30 dan saya telat lagi ke kantor. Tapi tenang, saya tidak menyalahkan kamu sepenuhnya. Hanya 96%.


---

Bab 3: Lebih Jahat dari Mantan

Saya serius, Alarm. Bahkan mantan saya:

Masih bilang “maaf” saat menyakiti saya.

Kadang memberi kejutan kecil, meski toxic.

Tidak membangunkan saya dari mimpi indah tentang naik haji bareng Raisa.


Kamu? Tidak pernah minta maaf. Tidak pernah peka. Kamu hadir tiap pagi, tepat waktu, tanpa belas kasihan. Kamu bahkan tidak peduli kalau saya baru tidur 2 jam karena begadang menyelesaikan episode terakhir drama Korea bertema zombie-romantis-horor-komedi.


---

Bab 4: Intervensi Teknologi

Saya sudah coba berbagai solusi:

Ganti nada alarm dengan lagu favorit: Sekarang saya benci lagu itu.

Pasang alarm di seberang ruangan: Saya bangun, matikan, lalu tidur lagi di lantai.

Aplikasi alarm dengan misi (harus selfie, harus jalan 10 langkah): Saya malah jadi sinis dan buka TikTok.


Kamu pikir saya kurang motivasi? Bukan. Saya hanya manusia normal yang percaya bahwa subuh bukan jam biologis alami untuk berbicara, berpikir, apalagi masuk Zoom meeting.


---

Bab 5: Ketika Alarm Menjadi Filosofi

Tapi di balik semuanya, kamu mengajarkan hal penting:
Bahwa hidup ini tidak adil, dan kita semua harus bangun juga akhirnya. Kamu mengingatkan saya, bahwa:

Setiap pagi adalah kesempatan baru, meski diawali dengan penderitaan.

Hidup tidak memberi waktu tambahan seperti tombol snooze.

Jika kamu terus menunda, kamu akan terus terjebak di siklus "besok gue mulai deh."


Ironis, kamu adalah bentuk kebisingan… yang membawa pesan paling jujur.


---

Bab 6: Saran untuk Masa Depan

Berikut beberapa saran demi hubungan yang lebih sehat antara manusia dan alarm:

1. Tambahkan fitur nada alarm lembut bertahap, bukan langsung DENG DENG DENG DENG!!.


2. Beri notifikasi: “Kamu tidur jam 2 tadi malam, yakin mau bangun jam 5?”


3. Mode “alarm curhat”: sebelum bunyi, kamu bisikin motivasi seperti, “Kamu bisa, hari ini akan luar biasa.”


4. Auto-forward alarm ke atasan jika saya tetap gak bangun — biar dia tahu perjuangan saya.




---

Bab 7: Akhir Kata (Dan Alarm Cadangan)

Alarm, meski kamu menyebalkan, aku tidak bisa hidup tanpamu. Kamu ada di tiap perjalanan: dari sekolah, kuliah, kerja, sampai move on dari mantan ke diri sendiri.

Kita punya hubungan benci tapi butuh.

Dan meskipun aku akan terus memaki kamu tiap pagi, aku tahu... kamu ada karena kamu peduli. Seperti teman yang jahat tapi niatnya baik.
Atau seperti kopi pahit yang bikin hidup terasa lebih… hidup.

Jadi terima kasih, Alarm.
Besok pagi, kita bertemu lagi.
Aku benci kamu. Tapi aku tahu aku butuh kamu.
Sampai jumpa di perang psikologis jam 5:30 pagi.


---

Hormat saya,
Orang yang setiap pagi bilang “5 menit lagi ya…” sejak 2009.
PT SURABAYA SOLUSI INTEGRASI

PT SURABAYA SOLUSI INTEGRASI - JUAL BELI BLOG - JUAL BLOG UNTUK KEPERLUAN DAFTAR ADSENSE - BELI BLOG BERKUALITAS - HUBUNGI KAMI SEGERA

Post a Comment

Previous Post Next Post